Bassist awal mereka, Cliff Burton, tewas dalam kecelakaan saat dalam sebuah tour. James Hetfield pernah mengalami masalah dengan kecanduannya pada alkohol. Mereka pernah dipuja, dicaci dan kembali dipuja sepanjang karir mereka.
Namun satu hal yang pasti, Metallica telah melakukan apa yang mereka inginkan dan keberadaan mereka adalah inspirasi bagi para metalheads di seluruh dunia.
pun hanya didasarkan pada selera pribadi penulis sebagai penikmat heavy metal, sehingga proses penentuan 10 lagu terbaik berikut tidak melibatkan parameter-parameter seperti popularitas, kesuksesan komersial dan lain sebagainya.
Dan mohon dicatat, top 10 berikut hanya mencakup karya-karya dari album Kill ‘em All (1983) hingga Black Album (1991). Anda tidak akan menemukan satu lagu pun dari album Metallica pasca dirilisnya Black Album.
And so without further ado, here is my Metallica Top 10!
10. Nothing Else Matters
“So close, no matter how farCouldn’t be much more from the heart
Forever trusting who we are
And nothing else matters”
This is a love song whether you like it or not.
Lagu ini menampilkan aransemen
orkestra yang di tata oleh almarhum Michael Kamen beserta the San
Francisco Symphony Orchestra. Baik lirik dan melodinya memang terkesan
agak disjointed atau ga nyambung dengan tema keseluruhan pada album ini.
Namun lagu ini menegaskan kepada fans mereka dan juga pada dunia,
bahwa Metallica adalah sebuah entitas musik yang dinamis dan terbuka
terhadap berbagai jenis tema kehidupan.9. … and Justice for All
“Halls of justice painted green, Money talking”
That says it all, really.
Lagu ini merupakan ekspresi dari ketidakpuasan Metallica atas sistem peradilan Amerika. Dan tidak seperti kebanyakan band metal lainnya yang hanya mengedepankan makian dalam mengkritisi pemerintah, Metallica mampu membangun sebuah narasi puitis yang cerdas dan bertenaga tanpa melibatkan satu pun kata-kata kasar.
Secara musikal, struktur lagu yang berdurasi 9 menit dan 46 detik ini tergolong rumit. Banyaknya variasi riff dalam lagu ini menyebabkan Metallica terhitung jarang membawakan lagu ini secara live. Namun sejak bergabungnya Robert Trujillo, Metallica nampak lebih nyaman dalam membawakan lagu-lagu dari album lawas ini.
8. Harvester of Sorrow

“My Life Suffocate, Planting Seeds of Hate
I’ve Loved, Turned to Hate. Trapped Far Beyond My Fate
I Give, You Take
This Life That I Forsake
Been Cheated of My Youth, You Turned this Lie to Truth”
Goddamn …
Dengan durasi 5 menit dan 44 detik, lagu ini termasuk yang terpendek pada album ‘… and Justice for All.’
Diawali dengan sinkronisasi brutal antara gebukan drum dan sayatan gitar yang tajam, lagu ini dianggap sebagai salah satu lagu paling technical dalam album ini. Menit 03:43 – 04:05 is just freakin’ awesome! Geraman kasar James Hetfield mengawali solo guitar Kirk Hammett yang dingin dan menusuk, membuat paruh akhir lagu ini menjadi semakin terasa mencekam. Keputusasaan terasa semakin intens seiring dengan berakhirnya lagu ini.
Jika anda memutar lagu ini dan anda memahami betul pesan yang diteriakkan oleh James Hetfield, besar kemungkinan anda akan merasakan apa yang saya rasakan ketika pertama kali mendengar lagu ini; sweet despair!
Ya! Keputusasaan yang teramat manis!

7. Seek and Destroy
“Running, On our way
Hiding, You will pay
Dying, One thousand deaths
Searching, Seek and Destroy”
Metal Militia’s call to battle.
Sebuah lagu dengan intro yang EPIC! Solo gitar pada lagu ini juga menunjukkan potensi Kirk Hammett sebagai gitaris metal kelas atas. Overall, lagu ini menunjukkan identitas Metallica yang sebenarnya sebagai sebuah band heavy metal independen yang belum tercemar oleh omong kosong korporasi dan tuntutan pasar!
Metallica at their best! Do yourself a favor and listen to this song (if you haven’t already).
6. The Unforgiven
“What I’ve felt, What I’ve known
Never shined through in what I’ve shown
Never be, Never see
Won’t see what might have been
What I’ve felt, What I’ve known
Never shined through in what I’ve shown
Never free, Never me
So I dub thee unforgiven”
Seorang anak terlahir ke dunia. Sang anak dibesarkan dan dipaksa untuk tunduk kepada norma-norma yang berlaku. Sang anak menolak untuk tunduk dan bertekad untuk terus memegang teguh keyakinannya hingga akhir hayatnya.
Namun demikian, sang anak tumbuh dewasa dan ia tak kuasa mempertahankan tekad dan keyakinannya yang murni. Sang anak menjadi budak konformitas. Keyakinan dan tekadnya yang murni tak pernah terpancar dalam perkataan maupun perbuatannya. Dan kini di hari tuanya, sang anak bersiap untuk mati dalam penyesalan.
The child could never forgive himself, for he was now the Unforgiven!
Pesan itu lah yang terdapat dalam lagu ini. ‘Sang anak’ dalam cerita tersebut bisa saja saya, anda, dia atau siapapun yang tak cukup berani untuk memberontak melawan arus konformitas dan kemapanan.
5. Enter Sandman
“I’ll tuck you in, warm within
Keep you free from sin
Till the sandman he comes”
He’s coming, and there ain’t nothing you can do about it!
Enter Sandman bisa jadi merupakan lagu terpenting dalam sejarah Metallica. Dalam artian lagu ini yang mampu melontarkan Metallica ke dalam industry musik mainstream (baca: MTV airtime!). Enter Sandman adalah ujung tombak Metallica pada the Black Album yang terjual sekitar 30 juta kopi di seluruh dunia.
Lagu itu sendiri bercerita tentang bagian terdalam dan tergelap dalam pikiran manusia. Ada sesuatu disana, dan jika anda lengah …
4. Blackened
“See our mother
Put to death
See our mother die”
Pure … unadulterated … aggression …
Blackened merupakan lagu pertama pada album ‘… and Justice for All.’ Lagu ini dimulai dengan ratapan panjang dari gitar Hetfield and Hammett sepanjang 35 detik, dilanjutkan dengan bentakan riff gitar yang galak dan mendadak membuat atmosfir lagu ini seketika berubah dari kesedihan menjadi kemarahan.
Solo gitar Hammett juga patut diacungi jempol. Kecepatan sayatan gitarnya mampu membuat wajah anda meleleh seketika. Dan tak melulu soal speed, ketika Hammett melakukan harmonisasi tepat setelah bagian chorus, tepatnya pada menit 04:06 – 04:30, ia seolah memberikan kita kesempatan untuk mengambil nafas sejenak dengan melodinya yang terasa hangat, namun tak lama kemudian ia kembali menghajar kita dengan riff gitarnya yang garang dan nihilistik secara membabi buta.
Goddamn … these guys are crazy!!!
3. For Whom the Bell Tolls
“Take a look to the sky just before you die
It is the last time you will”
Cliff Burton … ‘nuff said. \m/ (-_-) \m/
Lagu ini diangkat dari novel Ernest Hemmingway yang berjudul sama. Novel tersebut menceritakan kisah sekelompok prajurit yang berjuang mempertahankan sebuah bukit dan akhirnya tewas dalam sebuah serangan udara.
Jarang ada bassist yang bisa memainkan lead bass seperti Cliff Burton pada lagu ini (live version). Lagu ini bukanlah yang tersulit ataupun yang terpanjang, namun sentuhan magis Cliff Burton dipadukan dengan kejeniusan James Hetfield dalam menyusun lirik membuat lagu ini terdengar epic dan merupakan salah satu track Metallica yang paling memorable.
2. Master of Puppets
“Master of Puppets I’m pulling your strings
Twisting your mind and smashing your dreams
Blinded by me, you can’t see a thing
Just call my name, ’cause I’ll hear you scream
Master
Master”
A symphony of mayhem!
Battery telah berakhir, suara berdesis sedikit mengganggu keheningan yang sempurna. Tekad penulis untuk memijit tombol “stop” pada music player smartphone android pun pudar. Raungan gitar tajam kembali terdengar. Tanpa sadar jari penulis berulang kali memijit tombol volume hingga maksimal. Dan selama 8 menit kedepan, otak penulis nyaris meledak menerima serangan strata tertinggi symphony heavy metal, diakhiri dengan terdengarnya derai tawa James Hetfield dan kawan-kawan.
Master of Puppets merupakan salah satu track Metallica yang paling berpengaruh, dan bisa jadi merupakan 8 menit paling berpengaruh dalam sejarah per metal an dunia!!
Terdapat 3 riff klasik pada intro lagu ini, dilanjutkan dengan bagian chorus yang sangat memorable dan perpaduan dua solo gitar Hammett dan Hetfield yang melodis, membuat track ini dikenal dengan breakdown legendaris nya. Dilanjutkan dengan sekitar 5 menit trash metal murni tanpa repetisi/pengulangan, mentasbihkan track ini sebagai salah satu timeless masterpiece nya Metallica!
Lagu ini sendiri menceritakan tentang penyalahgunaan obat terlarang. “Chop your breakfast on a mirror,” misalnya, adalah referensi langsung terhadap penyalahgunaan kokain yang pada masa itu termasuk tabu untuk diangkat ke permukaan.
1. One

“Darkness imprisoning me
All that I see, Absolute horror
I cannot live, I cannot die
Trapped in myself
Body my holding cell”
“One” is my number one!
Hoo man … where do I even begin …
Diawali dengan petikan gitar yang bersih dan diakhiri oleh riff senapan mesin yang legendaris, One merupakan lagu terbaik Metallica sejauh ini.
Track ini dimulai dengan efek suara peperangan (dentuman, tembakan dan teriakan), dilanjutkan oleh petikan gitar bersih yang mirip dengan intro Fade to Black atau Sanatorium. Solo gitar berlapis membangun riff bait pertama dan berujung pada bait pertama yang emosional. Bait tersebuit menceritakan tentang seorang serdadu muda yang terluka oeh ledakan ranjau, dan bagaimana ia mengingat kejadian-kejadian yang ia alami dalam peperangan. Pendekatan langsung James Hetfield dalam penulisan dan penyampaian lirik lagu ini memberikan gambaran tentang betapa mengerikannya peperangan dilihat dari sudut pandang seorang serdadu.
Pada dasarnya, lagu ini memiliki dua bagian; bagian awal bersih dan bagian akhir yang garang, dengan machine gun riff di pertengahan lagu yang berfungsi sebagai penanda transisi. Setelah awal yang ‘lembut,’ lagu ini semakin garang seiring dengan berjalannya narasi. Permainan drum Lars Ulrich dengan double bass drumming nya benar-benar memberikan sentuhan orisinal pada lagu ini. Riff senapan mesin yang terdapat pada pertengahan lagu, sukses menghadirkan nuansa peperangan kepada para pendengar. Terutama saat hetfield mulai meneriakkan kengerian dan kebrutalan peperangan dengan dilatarbelakangi oleh riff yang gelap dan kelam. Lagu ini diakhiri dengan outro solo gitar panjang yang menyesakkan dan lagi-lagi disisipi oleh machine gun riffs yang berakhir dengan tiba-tiba.
Best song ever!.
Ditulis oleh: Kharisma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar