Gitar
pertama kali ditemukan sekitar India dan Asia Tengah sebagai instrument music
yang bernama sitar, 2000-1500 sebelum masehi. Asal usul nama gitar sendiri
berasal dari spanyol guitarra yang
diturunkan dari bahasa latin chitara dan
sesungguhnya berasal dari Persia sihtar atau
di India dikenal dengan nama sitar.
Bentuk gitar
ini pada awalnya terbuat dari kayu, mempunyai neck yang panjang, bagian
punggung dan depan yang rata, dan kadang berbentuk melengkung. Gitar ini
pertama kali dibawa orang Romawi sekitar abad ke-40 sebelum masehi ke Spanyol.
Di tanah Spanyol inilah instrument gitar mulai berkembang dan digemari sejak
abad ke-16 masehi dari instrument di zaman Renaisans sampai menjadi instrument
modern yang kita kenal saat ini dengan body
gitar yang berlubang atau yang lebih dikenal dengan gitar Spanyol.
Gitar adalah
instrument yang mempunyai banyak sekali bentuk mulai dari senar enam, tujuh,
delapan, sepeluh, sampai dua belas senar. Dari bentuk klasik, mandolin, sampai
gitar listrik. Gitar listrik ini sendiri muncul sejak tahun 1930-an saat muncul
zaman big band yang memainkan
orkestrasi jazz. Gitaris yang
mempopulerkan gitar listrik ini adalah Charlie Christian yang pengaruhnya cukup
besar dirasakan oleh para gitaris jazz sampai sekarang.
Kali ini
saatnya saya akan memberikan daftar para dewa gitar dunia, dasar saya
menentukan pilihan ini adalah kemampuan teknis dan yang utama pengaruh-pengaruh
dari dewa gitar dunia ini kepada para gitaris yang lainnya. Saya sengaja tidak
memasukan para dewa gitar dari aliran jazz, blues atau music lainnya karena
terlalu panjang. Saya juga tidak akan memberikan urutan hirakis.
Dan Inilah Dewa-Dewa GitarPart 1 (Dewa-Dewa Hard Rock) :
Dan Inilah Dewa-Dewa GitarPart 1 (Dewa-Dewa Hard Rock) :
TONY IOMMI
Tony Iommi
terlahir dengan nama Frank Anthony “Tony” Iommi pada tanggal 19 Februari 1948
di Aston, Birmingham, Inggris. Tony tertarik bermain gitar sejak remaja setelah
mendengarkan Hank Marvin and The Shadow. Saat usia 18 tahun, Tony mengalami
kecelakaan pada waktu terakhir kalinya bekerja di pabrikk besi. Akibatnya ujung
jari tengah dan manisnya dari tangan kanannya yang digunakan fretting putus.
Sebagai orang kidal, Tony menggunakan tangan kanannya untuk melakukan fret.
Dengan tragedi ini, Tony sempat frustasi dan menganggap karirnya sebagai
seorang pemusik berakhir. Untunglah bosnya yang mengetahui pekerjaan sampingan
Iommi di malam hari sebagai gitaris menyempatkan diri untuk menjenguknya. Dia
memotivasi Iommi agar meniru Django Reindhardt yang juga kehilangan dua jarinya
akibat kecelakaan saat menghidupkan api unggun. Akhirnya Iommi mengubah
permainan gitarnya yang kidal dan menciptakan bunyi yang sangat revolusioner
yang dihasilkan oleh kecelakaan ini.
“Setelah
kecelakaan itu, aku harus mengembangkan cara baru untuk bermain gitar atau
berhenti sama sekali. Pertama, aku menciptakan semacam bimbel untuk
memperpanjang ujung jariku yang terputus. Lalu aku mengganti dengan senar yang
tipis sebab sangat sukar untuk membending
dangan senar yang lebih tebal. Kemudian, aku mulai menyetem lebih rendah
sebanyak tiga semi-tone untuk membuat permainanku lebih mudah. Akibat yang
menumpuk dari perubahan pada bunyi yang kuhasilkan ini menjadi cepat, hal itu
menambah kepadatan dan kekerasan. Aku ingat saat kita memainkan ‘Black Sabbath’ dan ‘Wicked World’ di sebuah klub pertama kalinya dan semua orang
terpukau,”kata Tony yang juga menggunakan amplifier yang janggal Heath
Robertson Rangemaster (pedal distorsi di jaman dulu), sehingga menciptakan sound Black Sabbath yang mencekam dan
menakutkan.
Tahun 1969,
band Black Sabbath berdiri dengan beranggotakan Ozzy sebagai vocal, Tony Iommi
sebagai lead gitar, Bill Ward sebagai drummer, Terry Butler sebagai bas. Nama
band ini terinspirasi dari film horror Black Sabbath karya Boris Karloff di
tahun 1930-an. Musik Black Sabbath mempunyai lirik yang gelap, mistis, horror,
kegilaan, kematian, dan penuh cerita tentang perang, terror, dan penyihir
seperti di dalam lagu War pigs, Paranoid,
Sabbath Bloody Sabbath, atau Children the Grave.
Musik Black
Sabbath yang cadas, garang, cepat, dan lirik-lirik lagu yang gelap ini telah
menjadi inspirasi music-musik heavy metal setelahnya seperti trash, grunge,
gothic, industrial, death, atau doom. Tidak terbantahkan bahwa tidak akan ada
aliran music heavy metal yang eksis tanpa Iommi. Iommi adalah sang maestro dari
Black Sabbath yang bertanggung jawab dalam menciptakan standar heavy metal
seperti lagu “Iron Man” , “War Pig”, “Into
Void” ,dan “Children Of The Grave”.
Iommi adalah
seorang pioneer dalam menggunakan volume yang ekstrim juga terlahir dari
kebutuhan yang mendesak ini. “ Kita mulai mengeraskan suara sebab kita
berhadapan dengan para penonton yang sedang berbicara saat kita bermain,” gurau
Iommi. “Aku ingat saat berpikir, persetan segalanya, mereka tidak akan mampu
mengobrol dengan bunyi seperti ini.”
Lagu penting:
“Iron Man,” dari Black Sabbath-Paranoid (Warner Bros, 1971)
JAMES HETFIELD DAN KIRK HAMMETT
James Alan
Hetfield lahir pada tanggal 3 Agustus 1963 di Downey, Los Angeles. Ayahnya
Virgil Hetfield adalah seorang pemilik perusahaan truk dan ibunya yang bernama
Cynthia adalah seorang penyanyi opera, dibesarkan di dalam keluarga yang
memeluk agama Kristen yang taat. Hetfield mulai berlatih piano pada umur 9
tahun dan akhirnya bermain gitar pada umur 14 tahun. Sejak remaja, dia sangat
tertarik pada music hard rock seperti
Aerosmith, Led Zeppelin, dan Motorhead dari Inggris. Di tahun 1981, dia
berkenalan dengan Lars Ulrich dan membentuk grup band Metallica.
Sedangkan Kirk
Hammet lahir pada 18 November 1962 di San Fransisco. Ibunya adalah keturunan
Filipina dan Ayahnya berdarah Irlandia. Sejak kecil, Kirk sangat mengagumi Jimi
Hendrix dan mulai belajar gitar di umur 15 tahun. Di tahun 1980 dia membentuk
grup band Exodus yang beraliran trash metal dan pada tahun 1983, dia cabut dari
Exodus saat mendapat tawaran dari Metallica untuk menggatikan posisi Dave
Mustaine. Pada saat dia masih berguru gitar dengan Joe Satriani.
Setelah
memperoleh pengkultusan yang solid di antara para fansnya yang tidak bisa
mengidentifikasikan dirinya dengan pretty-boy-pop-metal
pada saat itu seperti Van Hallen dan Bon Jovi, Metallica menjadi terkenal
atas kecanggihan struktur lagu yang kompleks dan lirik serius yang mencerminkan
obsesi remaja mengenai kemarahan, keputusasaan, ketakutan, dan kematian.
Perbedaan yang mencolok dengan band metal lainnya yang terobsesi pada kamatian,
lirik-lirik lagu Metallica mengajukan pertanyaan lebih mendalam mengenai
keadilan dan retribusinya, ketergantungan obat bius, penyakit jiwa, dan
kekerasan politik. Debut album Metallica Kill
‘Em All adalah suatu anarki katarsis dari kegelapan, dengan lagu seperti “No Remorse” yang menjeritkan kegilaan
perang dan “Seek and Destroy” yang
menunjukan kekerasan jalanan yang tak masuk akal. Album berikutnya, materi
subjeknya merupakan campuran antara politik (…And
Justice for All) dan pribadi (Metallica).
Secara
musikalitas, James Hetfield dari Metallica adalah ritem gitar dan penulis lagu
terbaik di dalam sejarah heavy metal. Tidak ada keraguan mengenai hal itu.
Tidak ada orang memetik senar lebih keras dan lebih kejam atau menulis riff
lebih ganas dari dirinya. Sedangkan, Kirk Hammet sebagai lead gitar mampu
menyungguhkan solo gitar yang indah, kecepatan yang sangat mengagumkan, dan
tehnik yang sempurna, sehingga keduanya menjadi duet maut yang tidak ada
tandingannya di dalam music cadas.
Diinspirasikan
dari band “New Wave Heavy Metal Inggris” seperti
Venom dan Diamond Head, juga monster riff gitar dari hard rock tujuhpuluhan
seperti Black Sabbath dan Thin Lizzy, Hetfield menempa bunyi yang akan membuat
Metallica menjadi salah satu band paling berpengaruh di tahun delapanpuluhan,
bapak dari segala jenis trash dan speed metal.
Tapi
Metallica bukan hanya “lebih cepat dan lebih keras” daripada rekan-rekannya sesame
musisi, mereka juga lebih baik. Epik brutal dari Hetfield ini adalah sebuah
masterpiece yang sesungguhnya. Cop ritem yang tak terputus-putus menyakinkan
kita bahwa meraka selalu membawa ketepatan yang mematikan. Dan di puncak
campuran maut itu, lead gitar Kirk Hammet, murid dari guru metal Eropa seperti
Michael Schenker dan Uli Jon Roth, selalu membawa whammy bar yang unik,
fleetfooted wah-wah, dan struktur solo yang sangat hati-hati merupakan sebuah
jeritan dari kemarahan.
Lagu
penting: “One,” dari Metallica-..And Justice for All (Electra, 1988)
TOM MORELLO
Tom Morello
terlahir dengan nama Thomas Baptist Morello pada tanggal 30 Mei 1964 di Harlem
New York. Ibunya yang bernama Mary Morello adalah seorang guru di SMA Libertyville
dan ayahnya bernama Ngethe Njoroge yang merupakan seorang revolusioner dan
gerilyawan Mau Mau dari Kenya. Sejak kecil dia sudah suka bernyanyi dan bermain
drama, sehingga dia pernah mendapat peran sebagai Oberon dalam drama
Shakesphere A Midsummer Night’s Dream.
Pada umur 13
tahun, Tom bergabung dengan band Nebula sebagai vokalis dan memainkan lagu-lagu
Led Zeppelin. Dia juga tertarik bermain gitar terutama memainkan lagu Black Dognya Led Zeppelin, sehingga dia
sempat kursus gitar.
Awalnya dia
sangat dipengaruhi grup heavy metal seperti Kiss, Led Zeppelin, Black Sabbath,
dan Alice Cooper, tapi dia berubah haluan menjadi mencintai musik punk seperti
The Clash, Sex Pistol, dan Devo karena music dan liriknya sangat politis. Di
tahun 1988, dia bergabung dengan band glam rock: Lock Up dan menghasilkan album
Something Bitchin’ This Way Comes
yang lumayan sukses. Saat Lock Up bubar, Tom Morello bertemu dengan Zack de la
Rocha yang merupakan seorang rapper dari Los Angeles. Kemudian Tom dan Zack
mendirikan band Rage Against The Machine bersama Brad Wilk sebagai drummer dan
Tim Commerford sebagai basis. Album pertama berjudul sama dengan nama band
mereka berhasil dirilis pada tahun 1992 dan meraih sukses di Amerika Utara dan
Eropa.
“Lagu yang baik
seharusnya membuatmu ingin menari dan mengajak dansa cewekmu. Lagu terbaik
seharusnya tentang menghancurkan mobil polisi dan membakar kota. Aku hanya
tertarik menulis lagu terbaik.”
Album kedua
mereka Evil Empire (1996) diluncurkan
setelah empat tahun vakum dan mengubah permainan Tom yang lebih heavy metal
menjadi lebih eksperimental dan menghasilkan sound yang unik dan membuatnya
sebagai pemain fusion hark rock yang pernah ada, tapi buka seperti fusion jazz
ala Jeff Beck, Al Di Meola, dan John McLaughlin, tapi gaya yang mengawinkan
heavy metal, rap, dan funk. Komposisi music cadas ini tidak akan menyengat
kalau tidak dibumbui kritik social yang pedas seperti protes keras terhadap
pengadilan Mumia Abu-Jamal yang tidak adil dan dukungannya kepada gerilyawan
Zapatisa di Meksiko.
Dengan
Whammy pedal yang janggal serta bereksperimen dengan effect seperti delay,
modulation, wah wah, harmonizers, distorsi, pitch
shifters, dan feedback, Morello
menciptakan beberapa bunyi yang paling liar dan bukan seperti suara gitar,
seperti dengan mengimitasi raungan DJ yang sangat mahir memainkan piringan
hitam yang digesek-gesekan dengan ketepatan yang luar biasa. Tehnik ini
tercipta dengan melakukan tapping dan menggarukan tangannya di atas pick up.
Lagu
penting: “Killing in The Name,” dari
Rage Against The Machine-Rage Against The
Machine (Epic, 1992)
BRIAN “ HEAD” WELCH DAN JAMES “MUNKY”
SHAFFER
James
Christian ‘Munky’ Shaffer lahir pada tanggal 6 Juni 1970 di Bakersfield,
California. Dia hanyalah anak adopsi, sehingga tidak heran sejak usia remaja
sering bermasalah dengan kedua orangtuanya seperti mencuri alcohol dan suka
membuat keributan. Suatu hari saat dia mencoba menyelinap dari rumahnya untuk
pergi ke sebuah pesta, jarinya terluka pleh rantai Four Wheeler dan harus
mendapatkan rehabilitasi. Sejak saat itu dia memutuskan untuk belajar gitar.
Saat dia masuk SMU, dia berkenalan dengan Brian ‘Head’ Welch.
Sedangkan
Brian Philp ‘Head’ Welch lahir tanggal 19 Juni 1970 juga di kota Bakersfield,
California. Sejak umur 10 tahun, dia sudah bermain gitar. Pertama kali dia
memilih drum sebagai hobinya, tapi ayahnya menganjurkan dia belajar gitar
karena gitar jauh lebih tidak menimbulkan kegaduhan daripada drum. Munky dan
Head sering berjam session, tapi setelah bertemu dengan Jonathan Davis yang
masih menjadi penyanyi Sextart, mereka tertarik mendirikan band yang bernama
L.A.P.D. Di tahun 1993, Korn meluncurkan mini album dengan judul Neidermeyer’s Mind yang berisi 4 lagu “Predictable, ”Blind”, “Daddy”, and “Alive”. Musiknya beraliran heavy metal
yang dipadukan dengan hip hop/funk yang akhirnya disebut “nu metal”. Akhirnya
album ini menjadi album Korn di tahun 11 Oktober 1994 dengan tambahan lagu “Shoot and Ladders” yang mendapat nominasi
Grammy sebagai Best Metal Performance.
Komunitas
Rock mulai mengenal Korn pertama kali pada tahun 1994 saat band ini merilis
debut albumnya denga judul Korn. Pada
sound pembukaannya di lagu “Blind” sekarang
telah menjadi lagu klasik yang dimulai dengan garukan gitar yang acak, dentuman
nada bas yang menggelegar, dan lengkingan suara parau vokalis Jonathan Davis, “Are…you..readyyy?”,lalu diikuti dengan
salah satu riff paling keras yang pernah tercipta. Para pencipta music rock
dapat merasakan bahwa bunyi Korn yang unik dan perkusif ini adalah permulaan
dari suatu hal yang baru. Tiba-tiba hamper seluruh dunia rock mulai dihebohkan
dengan kemunculan band baru ini, dan tidak lama setelah itu, gejala heavy metal
baru tercipta dan Korn ada di sana, sebagai pemimpin jalan.
Secara
keseluruhan, permainan gitar tandem dari Brian “Head” Welch dan James “Munky”
Shaffer menjadi salah satu pasangan paling mengagumkan di era modern gitar.
Dengan Ibanez senar tujuh, Head dan Munky telah menempatkan dirinya di antara Monster of Rock, membalikan jalan mereka
dari jalur top of the chart menuju ke
hati jutaan penggemar nu-metal di dunia.
Selama
beberapa tahun, Korn telah merilis sejumlah album, setiap album lebih
memfokuskan dan melatih kekacauan yang paling ekstrim, keras, dan terkontrol.
Bunyi Korn yang unik ini dipengaruhi oleh Head dan Munky. Penggunaan
ketidaksesuaian nada pada kedua gitar, distorsi, dan efek untuk membawakan
lagu-lagu seperti “Got the Life”, “Falling Away From Me, “Freak on a Leash”, dan “A.D.I.D.A.S” menjadi hidup. Sementara
mereka menggunakan berbagai macam efek pedal di panggung, mereka mencoba
menciptakan suatu bunyi yang tergantung dengan lagu yang mereka bawakan, kedua
gitaris ini percaya bahwa kunci dari bunyi yang mereka hasilkan tergantung pada
gemuruh dentuman bas Fieldy yang sangat keras.
Lagu
penting: “Got the Life,” dari Korn-Follow the Leader (Epic/Immortal, 1998)
SLASH
Slash lahir
pada 23 Juli 1965 di Hampstead, Inggris. Ayahnya seorang Yahudi kulit putih dan
Ibunya seorang Afro-Amerika. Ayahnya seorang seniman yang biasa berkerjasama
dengan Neil Young dan Joni Michelle, sedangkan ibunya seorang perancang desain bagi
Davi Bowie. Setelah orangtuanya bercerai, dia ikut ibunya pindah ke amerika di
tahun 1970. Pada usia 14 tahun, dia diberikan gitar oleh neneknya. Pada
awalnya, dia sangat dipengaruhi oleh AC/DC, Jeff Beck, Erick Clapton, Jimi
Hendrix, Led Zeppelin, Van Hallen dan Frank Zappa.
Saat Skills gitarnya mulai menunjukan taringnya dia mencoba melamar band Poison bersama Steve Adler. Sayang keduanya gagal karena tidak lolos dalam seleksi wajah. Untungnya mereka tidak putus asa, mereka berdua membentuk band Road Crew di tahun 1983. Saat bertemu grup Hollywood Rose, mereka tertarik membentuk band baru yang bernama Guns N’ Roses dengan anggota baru Axl Rose, Duff McKagan, dan Izzy Stradlin. Dengan penampilan rambut gondrong ikal yang menutupi wajahnya, sebatang rokok yang terselip di bibirnya, dan topi panjang. Slash manjadi sosok yang sangat ikonik sebagai gitaris rock sejati.
Di tahun 1987, Slash bersama Guns N’ Roses merilis album Appetite for Destruction (#1) dengan menelurkan single hit seperti Welcome to Jungle (#7, 1988), Sweet Child of Mine (#1, 1998), dan Paradise City. Album ini meledak keras dan terjual sampai 15 juta keeping hanya di Amerika Serikat saja dan mampu bertengger di tangga album terlaris selama tiga tahun. Tidak heran jika album ini disebut sebagai debut album paling laris sepanjang masa. Riff dan lagu Sweet Child of Mine selalu menjadi salah satu lagu rock yang terbaik.
Saat Skills gitarnya mulai menunjukan taringnya dia mencoba melamar band Poison bersama Steve Adler. Sayang keduanya gagal karena tidak lolos dalam seleksi wajah. Untungnya mereka tidak putus asa, mereka berdua membentuk band Road Crew di tahun 1983. Saat bertemu grup Hollywood Rose, mereka tertarik membentuk band baru yang bernama Guns N’ Roses dengan anggota baru Axl Rose, Duff McKagan, dan Izzy Stradlin. Dengan penampilan rambut gondrong ikal yang menutupi wajahnya, sebatang rokok yang terselip di bibirnya, dan topi panjang. Slash manjadi sosok yang sangat ikonik sebagai gitaris rock sejati.
Di tahun 1987, Slash bersama Guns N’ Roses merilis album Appetite for Destruction (#1) dengan menelurkan single hit seperti Welcome to Jungle (#7, 1988), Sweet Child of Mine (#1, 1998), dan Paradise City. Album ini meledak keras dan terjual sampai 15 juta keeping hanya di Amerika Serikat saja dan mampu bertengger di tangga album terlaris selama tiga tahun. Tidak heran jika album ini disebut sebagai debut album paling laris sepanjang masa. Riff dan lagu Sweet Child of Mine selalu menjadi salah satu lagu rock yang terbaik.
Di tahun
1991, Gun N’ Roses meluncurkan double album yang paling ambisius Use Your Illusion I dan Use Your Illusion II. Dalam album ini
menghasilkan dua lagu yang mempunyai komposisi kompleks, dramatis, dan lebih artistic
seperti lagu-lagu progresif rock yg kaya di dalam lagu November Rain dan Estrange,
tapi saying bibit perpecahan di dalam Guns N’ Roses mulai muncul.
Axl Rose
lebih mengarahkan musiknya progresif rock, sedangkan Slash dan Mckagan lebih
cenderung memainkan Hard Rock dengan pangaruh blues/punk yang kental. Setelah
album ini selesai digarap, Izzy menyatakan cabut dari Guns N’ Roses karena
tidak tahan dengan kelakuan Axl Rose yang sangat otoriter. Di tahun 1996, Slash
menyatakan dirinya secara resmi hengkang dari Guns N’ Roses. Di tahun 2004,
Slash bersama Mat Sorum dan Duff McKagan membentuk band Velvet Revolver dengan
menghandirkan Scott Weiland (mantan vokalis Stone Temple Pilot) sebagai vokalis
dan Dave Kushner sebagai gitaris. Velvet Revolver telah menghasilkan dua album
yang cukup sukses: Contraband (2004)
dan Libertad (2007).
Di akhir
tahun 80an, Slash hamper menjadi satu-satunya gitaris dengan gejala shred yang
lambat, mengingatkan kita pada gaya gitaris hard rock yang ditemukan oleh Page
dan Beck dan bukan Paganini dan Bach. Dengan pemberontakannya, citra anak
jalanan dan gaya permainan yang kotor, Slash menjadi ikon gitar hard rock,
bermain dengan riff yang liar dan agresif, diinspirasikan oleh music blues yang
mempunyai kekuatan pada tehnik bending dan vibrato yang menyayat, sehingga
Slash mampu mengalahkan lascar virtuoso shred yang mengandalkan speed dan power seperti Yngwie Malsteen atau Steve Vai.
Permainan
Slash menunjukan pada generasi baru dari para gitaris bahwa emosi adalah hal
yang sepenting chops, membuka jalan
bagi kemunculan grunge dan lahirnya kembali punk rock di tahun 90an. Di tengah
demam Fender Strat mania pada tahun 80an yang digemari banyak gitaris, Slash
menghidupkan kembali ketertarikan masyarakat pada Les Paul. Meskipun Slash
setia pada hard rock, dia sering menjadi gitaris tamu yang favorit di beberapa
rekaman dari berbagai macam artis termasuk Iggy Pop, Alice Cooper, Paul
Rodgers, Carole King, dan Michael Jackson.
Lagu
Penting: “Sweet Child O’ Mine,” dari Guns N’ Roses-Appetite for Destruction
(Geffen, 1987)
SeKian informasi tentang dewa-dewa gitar part 1, terima kasih telah membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar